Sebelum Terapkan PSBL, Fraksi PKS Minta Pemprov DKI Sosialisasikan Lebih Intens Ke Warga

by Humas PKS Jakarta

Jakarta – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD DKI Jakarta sepakat jika Pemprov menghentikan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) besok. Namun PKS meminta Pemprov mengawasi ketat protokol kesehatan di tempat umum, terutama di wilayah zona merah.

“Infonya Pemprov akan melakukan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL) per RW, untuk RW yang masuk kategori zona merah. Jika demikian, perlu ada sosialisasi yang intens ke warga Jakarta, agar hal ini bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan partisipasi semua warga, terutama bagi warga yang tinggal di RW-RW yang diberlakukan PSBL,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin, Rabu (3/6/2020).

 

Pembatasan lokal ini, menurut Arifin, harus benar-benar dilaksanakan secara ketat. Sosialisasi harus disiplin dilakukan tanpa adanya diskriminatif.

“PSBL ini jika benar-benar dijalankan harus dijalankan dengan penuh disiplin, termasuk oleh aparat di lapangan dengan pengawasan yang baik dan tidak diskriminatif,” ujarnya.

 

Untuk diketahui, DKI Jakarta telah menerapkan PSBB sejak 10 April dan sudah mengalami dua kali perpanjangan. Jadi sejauh ini sudah mengalami tiga kali masa PSBB dan besok merupakan hari terakhir PSBB di DKI Jakarta, jika tidak ada perpanjangan lagi.

Per akhir Mei, angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Jakarta dinyatakan turun lagi. Pihak yang menghitungkan angka reproduksi efektif (Rt) untuk Pemprov DKI adalah tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

“Tren Rt-nya terus menurun,” kata anggota tim FKM UI, Pandu Riono, kepada detikcom, Selasa (2/6).

 

Hitung-hitungan dimulai pada 18 Mei. Saat itu, angka median Rt menunjukkan 1,09; low Rt sebesar 0,94; dan high Rt 1,22. Pada 25 Mei alias sepekan kemudian, angka Rt sudah turun. Median Rt menjadi 1,06; low Rt menjadi 0,92; dan high Rt menjadi 1,19.

Hitung-hitungan terakhir, yakni pada 31 Mei, angka Rt turun lagi ketimbang sepekan sebelumnya. Median Rt menjadi 1,00; low Rt menjadi 0,87; dan high Rt menjadi 1,13. Penyebab turunnya Rt untuk Jakarta ini adalah penerapan PSBB, layanan tes, dan contact tracing.

 

 

Sumber: news.detik.com

Related Posts