PKS SIAP MENGALAH UNTUK KEPENTINGAN UMAT
(Ketua Lajnah Dirosat wal Buhuts DSW PKS DKI Jakarta)
Hari Kamis ini, 26 Mei 2016, terasa begitu spesial. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan serombongan Pengurus Dewan Syariah Wilayah dan Daerah (DSW/DSD) PKS DKI Jakarta berkunjung silaturrahim ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta pada pukul 10.00 WIB di Kompleks Masjid Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara.
Rombongan yang dipimpin Ketua DSW PKS DKI Jakarta; Bapak KH Abdurrahman Suhaimi, Lc., MA ini disambut dengan hangat dan suka cita oleh Ketua Umum MUI Propinsi DKI Jakarta periode 2013 -2018; Bapak KH A. Syarifuddin Abdul Ghani, MA. Suatu kunjungan penuh persaudaraan antar ulama dari dua organisasi berbeda di tingkat Propinsi DKI Jakarta.
Penuh santun Ketua DSW mengungkapkan maksud dan tujuannya berkunjung ke kantor MUI Jakarta. Selain silaturrahim memperkenalkan diri beserta rombongannya, Ketua DSW menyampaikan keinginannya untuk mendapat masukan terkait berbagai hal tentang kondisi keummatan di DKI Jakarta dan menjelang Pilkada tahun 2017.
Pak Kyai Syarifuddin pun menyambut keinginannya itu dengan mengutarakan dua masalah utama yang penting untuk diperhatikan. 1) masalah kewaspadaan adanya upaya pemurtadan di Rumah Susun (Rusun) DKI Jakarta. 2) masalah suksesi kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.
Terkait masalah di Rumah Susun (Rusun), Pak Kyai mengkhawatirkan kondisi umat di tempat tersebut yang kurang tersentuh oleh dakwah Islamiyah. Jika sebelumnya mereka tinggal di rumah-rumah / perumahan yang disekitarnya terdapat musholla atau masjid beserta berbagai kegiatannya, maka tidak begitu halnya ketika mereka pindah di Rusun. Beberapa yayasan dan organisasi non Islam disinyalir sudah bergerak dan bermanufer melalui berbagai kegiatan di beberapa Rusun di Jakarta. Hal ini tentunya patut diwaspadai dan perlu diambil langkah antisipasi oleh para juru dakwah termasuk DSW PKS DKI Jakarta.
Adapun masalah suksesi kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, Pak Kyai menyampaikan dengan sangat agar semua partai khususnya Partai Islam dapat bersatu padu mengusung satu calon saja. Hal ini dikarenakan wajibnya setiap Muslim untuk memilih pemimpin yang seiman dengannya.
Pak Kyai; yang mengaku kenal baik dengan Dr. Salim Segaf Al Jufri dan Dr. Hidayat Nur Wahid (Ketua dan Wakil Majelis Syuro PKS) bahkan berharap agar PKS sebagai Partai Dakwah dapat menjadi pelopor persatuan umat ini dan tidak harus mengajukan calon dari partainya sendiri. Oleh karena masyarakat di bawah sudah sering dan banyak bertanya kepada dirinya perihal mengapa partai-partai Islam tidak juga kunjung bersatu mengusung satu calon saja.
Merespon masukan Pak Kyai Syarifuddin, Ketua DSW PKS DKI Jakarta yang juga merupakan Anggota Dewan DPRD DKI Jakarta dari fraksi PKS itupun menjawab dengan lugas. Terkait masalah gerakan yang dapat membahayakan akidah umat Islam di beberapa Rusun di DKI Jakarta maka akan ditindak lanjuti informasi tersebut untuk diambil langkah-langkah strategis yang semestinya. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa apabila dari berbagai yayasan atau organisasi Islam sudah masuk dan bergerak terlebih dahulu berdakwah di Rusun maka upaya pemurtadan itu sesungguhnya dapat diminimalisir.
Adapun terkait mengusung satu calon saja yang beragama Islam pada Pilkada 2017 mendatang, fraksi PKS jauh-jauh hari sudah melakukan berbagai pendekatan ke berbagai partai politik terkait hal tersebut. Bahkan pendekatannya bukan hanya dengan partai Islam tetapi juga partai non Islam, dan itu dilakukan sudah lebih dari sekali.
Ketua DSW bahkan mengungkapkan pada Pak Kyai Syarifuddin bahwa Ketua Majelis Syuro; Dr. Salim Segaf Al Jufri, telah menyampaikan bahwa PKS siap mengalah untuk kepentingan umat. Oleh karena persatuan dan kepentingan umat lebih prioritas dibandingkan kepentingan golongan. Jadi tampaknya apa yang diinginkan oleh Ketua Umum MUI dan para ulama sesungguhnya sejalan dengan keinginan PKS.
Wajah Pak Kyai Syarifuddin sumringah tampak merasa senang dengan sikap PKS yang mau mengalah untuk kepentingan umat tersebut. Oleh karena sebagai Ketua Umum Ulama beliau merasa berkewajiban untuk menyatukan dan merangkul semua elemen Islam yang ada di Jakarta. MUI baginya adalah rumah bersama umat Islam.
Di penghujung pertemuan Ketua DSW PKS DKI Jakarta juga menjanjikan akan mencari informasi lahan kosong milik Pemda DKI Jakarta yang dapat dijadikan kantor MUI Propinsi DKI Jakarta. Oleh karena Ketua Umum MUI di awal pertemuan menyampaikan kurang strategisnya lokasi kantor MUI di Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara. Beberapa relasi yang banyak mengeluh dengan jauhnya kantor MUI ketika ingin mengurus sertifikasi Halal di kantor MUI Jakarta.
Acara silaturrahim ulama ini diakhiri dengan tukar cendera mata dan foto bersama. Ketua DSW PKS DKI Jakarta memberi cendera mata berupa buku Platform PKS dan buku Madarijus Salikin karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Adapun Ketua Umum MUI memberi cendera mata berupa buku Kumpulan Fatwa-Fatwa MUI sejak tahun 1975.
Semoga Silaturrahim ulama ini akan dapat terus berkembang dan berlangsung dengan penuh kecintaan karena Allah Azza wa Jalla.
Ditulis Oleh: M. Rubiul Yatim
(Ketua Lajnah Dirosat wal Buhuts DSW PKS DKI Jakarta