PKS menyentil Dinas Perhubungan DKI Jakarta imbas insiden kapal kandas di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Sebab, PKS menerima informasi bahwa peralatan navigasi di kapal tersebut mati.
“Kami sudah dapatkan berita dari masyarakat, dan kita sudah bicara, sudah menegur Kadis Perhubungan (Syafrin Liputo) dan Asisten Sekda Bidang Perekonomian Bu Sri Haryati yang membawahi Dishub,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta dari F-PKS M Taufik Zoelkifli kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
“Dari apa yang kita dapat memang ada kecelakaan yang di mana kapal motor (KM) Sangaji akhirnya kandas di Pulau Pari dengan alasan navigasinya mati. Kita sudah bicarakan itu dengan Dishub dan Asisten Perekonomian dan Keuangan, yang mana navigasinya mati,” lanjutnya.
Taufik lantas menyoroti pembinaan yang dilakukan Dishub terhadap para nakhoda kapalnya. Ia mendorong supaya Dishub berbenah dan mengevaluasi usai insiden itu.
“Intinya DPRD melihat pertama uji kelayakan nakhoda kapal, bagaimana evaluasi atau pembinaan dari para nakhoda kapal,” ujarnya.
Politikus PKS itu juga meminta pemeliharaan dan pengecekan rutin dilakukan. Taufik menyebut, semestinya kapal milik Dishub DKI bisa menjadi standar acuan keselamatan bagi kapal-kapal lainnya.
“Jadi pemeriksaan yang rutin kemudian memang standar harus dilakukan, apalagi ini kapal dinas, harusnya menjadi contoh kapal kapal lain dari masyarakat umum, atau tradisional karena berkaitan dengan keselamatan,” tegasnya.
Taufik berharap ke depannya, Kepulauan Seribu menjadi destinasi wisata utama usai Jakarta tak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Negara. Karena itu, Kepulauan Seribu perlu didukung oleh transportasi layak dan aman.
“Kita ingin pulau seribu transportasinya dari darat ke kepulauan itu baik dan aman, nyaman dan banyak pilihan sambil kemudian pulau seribunya ditata, dikembangkan jadi daerah wisata yang bagus, kalau bisa seperti Maldives,” jelasnya.
“Kita evaluasi hal yang terjadi di lapangan termasuk, atau terutama di bidang perhubungan menyangkut kapal-kapal dari daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu,” sambungnya.
Seperti diketahui, peristiwa kapal kandas terjadi pada Selasa (10/9/2024) menjelang siang. Kejadian bermula ketika KM Sangaji hendak bertolak dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Untung Jawa.
Kecelakaan terjadi saat kapal tengah melintas di perairan timur laut Pulau Pari, tepatnya di Tanjungan Pulau Pari. Kapal kandas pada titik koordinat Lintang 05°51’208″S Bujur 106°38’252″.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunadi, pihaknya yang menerima laporan langsung bertolak ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama petugas dari instansi terkait. Mereka berhasil mengevakuasi 26 penumpang dengan selamat.
Sementara itu Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan kapal tersebut terseret arus hingga masuk karang. Syafrin menerangkan kapal baru bisa ditarik ke dermaga di Pulau Pari saat air pasang.
“Mendekati Pulau Pari, jam 09.30 itu cuaca buruk, hujan, angin kencang, ombak naik, sehingga kapal ini sepertinya terseret arus dan masuk karang di Pulau Pari sehingga kapal kandas,” kata Syafrin kepada wartawan, Selasa (10/9).
Kapal kemudian berhasil dievakuasi usai hampir 31 jam kandas. Kapal tersebut telah dievakuasi pukul 16.25 WIB. Untuk diketahui, kapal kandas sekitar pukul 09.30 WIB kemarin.
Syafrin menjelaskan KM Sangaji ditarik menggunakan KM Sonar milik Dishub DKI ke Dermaga Pulau Pari. Kondisi kapal, lanjut Syafrin, lalu diperiksa.
“Ditarik ke Dermaga Pulau Pari dengan Kapal Dishub KM Sonar. Kapal telah sandar di Dermaga Pulau Pari. Kami telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan kerusakan kapal,” jelas Syafrin.
Syafrin menyebut pengecekan kerusakan kapal dilakukan dengan metode penyelaman. Hasilnya, tak ditemukan kebocoran pada badan kapal.
“(Pemeriksaan) dengan penyelaman dan tidak ditemukan kebocoran pada body kapal,” ucap Syafrin.
Sumber :Detik.com