Jakarta – Ketua Komisi B DPRD DKI Fraksi PKS Abdul Aziz mengapresiasi langkah Dinas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang fokus dalam program yang membuat pelaku UMKM bertahan dan bangkit di masa pandemi seperti ini, antara lain melakukan MOU dengan marketplace dan universitas serta perintahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpindah belanja dari pusat belanja modern ke produk UMKM.
“Ada 93,46% pelaku usaha UMKM yang perlu diidealkan penjualannya, UMKM harus jelas kordinasinya dan penting juga pada digitalisasi ekonomi, bagaimana mengupgrade UMKM supaya memiliki skill teknologi agar bisa menjual produk melalui online,” kata Abdul Aziz, Kamis (18/6/2020).
Aziz yang juga Ketua DPD PKS Jakarta Barat pun berharap, produk-produk yang dipasarkan jangan hanya di Dinas UMKM saja berputarnya, tapi tawarkan juga ke Dinas lainnya untuk membeli produk UMKM, bahkan tawarkan juga ke para anggota dewan.
“Ini program bagus, kami apresiasi dan kami akan perdalam saat Raker Komisi B berikutnya,” tandas Aziz.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas UMKM Ratu Elizabet menjelaskan, selain kurangnya skill dalam digitalisasi ekonomi, kelemahan UMKM adalah kekurangan perizinan, permodalan dan pemasaran.
“Maka di Jakarta, ada Jakpreneur untuk menanpung para UMKM dengan program 7P, pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan dan permodalan,” ujarnya.
Ratu juga menjelaskan, agar UMKM dapat bangkit dan bertahan, pihaknya juga menyarankan untuk memberikan tempat sedikit agar memfasilitasi UMKM di pusat perbelanjaan dan perkantoran, karna peluang disana cukup potensial, para karyawan di mal tidak memiliki uang yang cukup untuk makan di restoran yang berada dialam mal, “Mereka keluar untuk makan dan membeli keperluan kecil, ini bisa kita ambil untuk UMKM,” katanya menambahkan.