Nuansa Politis dan Substantif Koalisi Parpol Islam | by @MahfudzSiddiq

by Humas PKS Jakarta

Mahfudz Siddiq
@MahfudzSiddiq

Salah satu pertimbangan PKS dalam urusan koalisi Pilpres adalah terjaganya soliditas internal partai.

PKS sgt perhatikan ide koalisi parpol Islam. Merekam aspirasinya. Mengaggregasi dan mengadvokasi kepentingannya. Dalam posisi manapun.

Namun agenda keumatan bagi PKS adalah bagian utuh dari agenda kebangsaan. Yang ternyata tdk tersekat oleh garis ideologi dan aliran politik.

Koalisi keumatan pada basis sosial menjadi alas bagi koalisi pada basis politiknya. Down to earth. Ini agenda dakwah dan agenda politik PKS.

Kemimpinan @anismatta di PKS akan mengokohkan paradigma PKS sbg partai dakwah. Juga organisasi, agenda dan metode kerjanya.

Pileg 2014 ini telah sajikan peta bagi PKS akan postur kekuatannya, efektivitas sistem organisasinya, dan membuka “Jalan Baru” ke depan.

Memang ada konteks sejarah dan sikon politik berbeda antara masa di mana pernah parpol Islam bersatu dgn kondisi politik kekinian.

Polarisasi ideologis dan fragmentasi parpol Islam pada masa lalu men-drive mereka untuk membangun konfederasi parpol Islam.

Dengan platform ideologis kebangsaan yg sama, diferensiasi antar partai – termasuk parpol Islam sekarang lebih pada agenda dan program.

Yg plg mungkin & lbh mudah dilakukan saat ini adl konvergensi agenda & program parpol Islam yg didesakkan di domain legislatif & eksekutif.

Kaukus “legislator muslim” bisa menjadi jembatan antara aspirasi keumatan dgn para pengambil kebijakan di tiga cabang kekuasaan.

Bahkan aktivis Islam yang terjun ke dunia politik skrg tersebar di berbagai parpol. Namun belum ada forum untuk mereka sharing ide & agenda.

Di lapis sosial, ummat Islam juga direpresentasikan kepentingannya oleh berbagai ormas dan perkumpulan. Nyaris blm tersambung dgn parpol.

Jujur kalau bicara koalisi parpol Islam banyak lapisan2 yg harus dibedah dan direkonstruksi. Dan gak mungkin diproses jelang Pilpres semata.

Munculnya kembali ide koalisi parpol Islam memang ada yg nuansa politis tapi juga ada yg substantif. Yg terakhir ini hrs terus dieksplorasi.

Related Posts