[Nasihat Ramadan] – TAMU YANG DINANTI

by Humas PKS Jakarta

TAMU YANG DINANTI

Oleh :

Komisi Kajian dan Bayan DSW PKS DKI Jakarta

Setiap orang Islam yang beriman selalu berharap di penghujung Ramadan tahun lalu agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadan di tahun depan. Alhamdulillah, ternyata doa dan permintaan itu dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla.

Hari ini kita umat Islam kembali berada dalam bulan Ramadan tersebut. Tamu yang dinanti dan diharap kedatangannya telah tiba bersama kita.

Oleh karenanya, beradanya kita di bulan mulia ini adalah suatu hal yang sangat patut disyukuri. Di saat ada kerabat, sahabat, teman sejawat, tetangga dan kenalan kita, yang telah wafat dan mendahului kita tanpa mendapatkan kesempatan kembali berjumpa dan berada di bulan Ramadan ini.

Ramadan adalah anugerah dan karunia besar yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada orang yang beriman. Bulan ini adalah salah satu representasi bentuk kasih sayang dan cintaNya Allah SWT terhadap hamba-hambaNya yang senantiasa setia tunduk menyembah dan taat kepadaNya.

Bulan ini menjadi sarana yang Allah Azza wa Jalla berikan bagi orang beriman untuk membakar berbagai dosa atas maksiat yang telah dikerjakan. Tujuannya adalah agar orang Islam yang beriman semuanya dimasukkan ke dalam surgaNya.

Maka dari itu, diberinya kita kesempatan untuk bertemu dengan tamu yang dinanti ini hendaknya dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan dia lewat dan berlalu begitu saja tanpa keuntungan besar yang bisa diperoleh.

Perlu ada perencanaan dan target yang optimal agar Ramadan kali ini membuahkan hasil yang memuaskan dan menggembirakan. Di antara bentuknya adalah:

  1. Wujudkan puasa yang berkualitas, yaitu puasa tidak hanya sekedar tidak makan dan tidak minum, tetapi hendaknya panca indranya juga turut berpuasa (jika ini tidak dilakukan maka puasanya sia-sia dan hanya menggugurkan kewajiban). Waspadalah terhadap mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan pikiran kita, yang semua itu dapat menghempaskan dan menjadikan abu semua amal ramadan kita.
  2. Tingkatkan interaksi dengan Al-Quran dengan penuh semangat yang membara selama sebulan ini. Capai target khatam membacanya secara berulang-ulang, tadabburi isi kandungannya, ikuti berbagai kajian maknanya, dan amalkan dalam keseharian.
  3. Jaga salat tarawih, tahajud dan witir pada setiap malamnya, baik secara berjamaah maupun sendirian. Jangan pernah ditinggalkan satu malampun tanpa melaksanakan salat malam yang penuh manfaat ini. Terlebih di saat 1/3 malam terakhir bersamaan dengan waktu sahur maka luangkan waktu untuk bertahajud.
  4. Perbanyak doa dan istighfar di saat waktu setelah salat, saat berbuka puasa dan waktu sahur. Minta kepada Allah Azza wa Jalla sebanyak-banyaknya kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, komunitas, masyarakat, bangsa, negara, dunia dan umat Islam. Jangan ragu dan bimbang untuk meminta kepada Allah SWT dan mendoakan manusia lainnya, karena doa itu akan berbalik kepada diri sendiri manfaatnya.
  5. Keluarkan dan bagi rezeki yang diperoleh dari hasil bekerja, berdagang dan sumber halal lainnya di bulan ramadan ini. Berikan infak pada saudara kita yang kesulitan ekonomi baik yang meminta secara terbuka maupun yang menyembunyikan dirinya dalam kesulitan. Kirimkan pada mereka uang atau makanan untuk berbuka puasa buat diri dan keluarganya. Terlebih di saat resesi yang tengah melanda dan banyak memporak-porandakan keuangan dan ekonomi umat.
  6. Optimalkan 10 hari terakhir (20 – 30 Ramadan) dengan berjibaku dalam itikaf, zikir, doa dan munajat di masjid, musala, dan tempat ibadah kita. Jadikan kemesraan dan romantisme yang kuat dan indah dalam berkomunikasi antara diri kita dengan Allah Azza wa Jalla (khalwat) di malam-malam tersebut. Raih dan rengkuh anugerah besar dariNya berupa bonus ganjaran pahala yang lebih utama dari 1000 bulan (83 tahun).

Apabila itu semua dapat dilakukan dengan baik dan terukur maka pribadi takwa yang mulia niscaya akan terwujud dalam diri kita. Pribadi yang senantiasa menjalin hubungan kuat dan intens dengan Tuhannya. Pribadi yang selalu memperhatikan dan mencari harta halal, baik dan berkah dalam hidupnya. Pribadi yang gemar melakukan amar makruf dan nahi munkar dalam kesehariannya. Pribadi yang sangat peduli dan berupaya memberikan manfaat besar bagi sesama manusia, hewan, tumbuhan dan alam tempat hidupnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al Baqarah, ayat 183)

Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR. Bukhari)

Selamat berpuasa dan menikmati berbagai hidangan ibadah di bulan Ramadan. Semoga semua dosa kita diampuni oleh Allah Azza wa Jalla dan kita menjadi insan yang bertakwa.

Related Posts