Tema tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) memang sudah marak diperbincangkan di berbagai media. Ada kritikan, pengakuan, pencegahan, analisis dari berbagai sudut pandang mulai bermunculan. Kita merasakan eskalasi kampanye LGBT akhir – akhir ini semakin marak di negara yang menjunjung tinggi adat dan budaya ketimuran seperti Indonesia. Inilah salah satu dari infiltrasi budaya asing ke dalam budaya negeri kita, akibat dari adanya dampak globalisasi. Paham LGBT bertentangan dengan ideologi negara, karena itu meski Indonesia menganut sistem demokrasi, masyarakat tetap harus mendukung apa yang diyakini oleh negara. Demokrasi pancasila yang paling tepat untuk dikembalikan, jangan terus melulu hak, tapi juga ada pandangan hidup dan ideologi bangsa.
Pengokohan nilai-nilai keluarga (family mainstreaming) menjadi kata kunci untuk menghadapinya kampanye LGBT. Persatuan Ibu – Ibu warga RW03 Pancoran, mengadakan kajian tematik “Kekokohan Keluarga Untuk Antisipasi LGBT”. Kajian ini untuk umum disampaikan oleh Sri Vira Chandra, salah satu pembicara parenting tingkat nasional, acara ini gratis tanpa pungutan biaya. Kajian edukasi ini juga untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mendampingi anak – anak sesuai dengan syari’at dan budaya ketimuran.
Kajian yang dilaksanakan Sabtu (20/02) di salah satu rumah warga RW03, Pancoran, Jakarta, itu, diharapkan memberi pemahaman konsep keluarga Islami. “Kami berharap family mainstreaming bisa diterima berbagai pihak, sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi datangnya kampanye LGBT,” ujar Sri Vira Chandra.
Acara ini dihadiri 52 orang ibu – ibu, juga dihadiri oleh Ketua Bidang Perempuan dan Ketahan Keluarga PKS Pancoran, Ibu Nurlaila. “Dengan pengetahuan yang diserap masyarakat tentang LGBT dan bahayanya, ini diharapkan mendorong para keluarga untuk menindaklanjuti bagaimana penangkalan dan pencegahan kasus LGBT terjadi di Pancoran,” dukung Bu Nurlaila.
“Alhamdulillah, partisipasi masyarakat Pancoran sangat baik menanggapi isu dan usaha pencegahan kasus LGBT di Pancoran. PKS Pancoran berharap dari serangkaian agenda kajian ini nantinya akan terbentuk relawan – relawan yang menyebarkannya kepada warga yang lain. PKS Pancoran juga mendorong pemerintah daerah agar serius menanggapi kasus LGBT dengan pembentukan perda dan semacamnya, sejauh ini cukup banyak ormas dan komunitas yang ingin bersinergi mendukung pembentukan perda ini,” pungkas Ibu Nurlaila. (Humas PKS Jakarta Selatan)