Legislator Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ade Suherman mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memfasilitasi pengembangan urban farming, baik melalui penyediaan lahan kosong atau memberikan pelatihan kepada masyarakat.
Ade mengatakan, ada potensi besar dari urban farming atau pertanian perkotaan untuk mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.
“Patut kita apresiasi dan dalam beberapa program di dinas terkait itu mungkin sudah ada mendorong agar warga itu bisa mandiri untuk menyediakan pangannya sendiri,” ujarnya, Rabu (15/1).
Ade juga mengapresiasi masyarakat Jakarta yang membantu melakukan penyediaan pangan secara mandiri baik melalui urban farming dengan berbagai metode, termasuk hidroponik.
“Saya sebagai anggota dewan mengapresiasi warga Jakarta yang melakukan terobosan-terobosan untuk penyediaan pangan secara mandiri. Tentu itu sangat membantu sekali,” terangnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Ade menyebut sudah melihat adanya inisiatif masyarakat dalam mengembangkan hidroponik untuk melakukan urban farming.
“Ini sebuah partisipasi publik dalam menyediakan pangan, sehingga tidak hanya tergantung dari penyediaan pasokan pangan pemerintah,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah kenaikan harga pangan yang kerap terjadi menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti Imlek dan Ramadan, Ade menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memastikan ketersediaan pangan bagi warga Jakarta.
“DPRD akan terus memantau dan memastikan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, serta BUMD di klaster pangan menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjaga pasokan maupun stabilitas harga pangan,” tandasnya.
Sumber : beritajakarta.id