Betonisasi jalan di jalur Pantura Jawa Tengah memicu kemacetan parah, terutama dari arah Demak menuju Semarang. Akibat proyek itu, perjalanan Demak-Semarang yang biasanya dapat ditempuh 4 jam, kini mencapai 8 jam.
Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo mempertanyakan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait proyek betonisasi jalan pantura tersebut. Bukan karena peningkatan jalan dari flexible pavement (perkerasan lentur menggunakan aspal) menjadi rigid pavement (perkerasan kaku menggunakan semen), namun prioritas pemerintah pusat dalam mengalokasikan anggaran infrastruktur jalan.
Sebab menurut pengamatannya, jalan tersebut kondisinya masih baik untuk dilalui kendaraan.
“Saat saya mudik sebelum Lebaran itu kondisi jalan baik-baik saja, bisa untuk ngebut, kok sekarang malah dibeton. Jangan hanya karena ingin penyerapan anggaran yang banyak lalu mengerjakan proyek yang tidak perlu,” ujar Sigit di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Menurut legislator asal Dapil Surabaya-Sidoarjo ini, anggaran untuk proyek yang tidak perlu tersebut lebih pas jika dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan. Dia mencontohkan, untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 15 juta rumah, di sisi lain kecepatan pembangunan rumah kalah dibanding bertambahnya kebutuhan rumah. Atau bisa juga dialihkan ke sektor sumber daya air, pembangunan dan perbaikan irigasi untuk mendukung program kedaulatan pangan.
Oleh karena itu, Sigit meminta agar proyek Jalan Pantura Jawa Tengah diaudit.
“Karena sepanjang Pantura Jawa Timur yang kondisi jalannya tidak semulus Pantura Jawa Tengah justru tidak dibeton. Audit juga untuk melihat apakah penyelenggaraan jalan pantura Jawa Tengah cukup efektif, efisien,” jelas politisi PKS ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, BPK juga perlu menggandeng profesional di bidang proyek jalan dan jembatan serta bidang terkait lainnya untuk bersama-sama melakukan audit tersebut.
Berdasarkan pantauannya, pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore, antrean panjang kendaraan terjadi dari Kota Demak hingga memasuki Kecamatan Sayung. Bila sebelum Lebaran, jalan yang dibeton dari arah Semarang menuju Demak, kini sebaliknya lajur kanan pada ruas jalan dari arah Demak menuju Semarang.
Selain di ruas Semarang – Demak, banyak lokasi peninggian jalan dengan betonisasi di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah. Lokasi antara lain di antara Rembang – Lasem, Demak – Kudus, Pemalang – Tegal, Jalan Gajah Mada Kota Tegal dan Jalan Raya Klampok Brebes. Akibatnya perjalanan dari Semarang ke Brebes yang jaraknya 173 km perlu waktu sampai delapan jam, padahal normalnya sekitar empat jam.
Sekadar diketahui, pada laporan hasil audit April tahun lalu menyimpulkan penyelenggaraan jalan dan jembatan nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di sepuluh provinsi belum sepenuhnya dilakukan dengan cara efektif. Saat itu BPK menemukan kelemahan-kelemahan di antaranya pelaksanaan kontrak berbasis kinerja pada paket pekerjaan Ciasem-Pamanukan di Jawa Barat mengandung banyak kelemahan dan hasilnya tidak efektif.