Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan tiga Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) hasil revitalisasi di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/2). Tak hanya meresmikan, Gubernur juga meninjau langsung interior JPO yang memiliki tampilan artistik itu. Ketiga jembatan tersebut adalah JPO Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), dan Polda Metro Jaya. “Ini menjadi hari yang membahagiakan karena salah satu project yang bisa menjadi penanda ibukota hari ini telah tuntas.” terang Gubernur Anies di JPO GBK.
Seperti diketahui proyek revitalisasi JPO ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi para pejalan kaki dan pengguna Transjakarta untuk dapat menyeberang dengan aman termasuk bagi para penyandang disabilitas, wanita hamil, dan lanjut usia. Proyek ini adalah kerjasama antara Dinas Bina Marga, PT Permadani Khatulistiwa Nusantara sebagai penanggung dana Koefisien Luas Bangunan (KLB), PT Abadi Prima Intikarya sebagai kontraktor, PT Arkonin sebagai konsultan perencana, dan PT Perentjana Djaja sebagai konsultan pengawas.
Ketiga JPO tersebut dibangun dengan desain yang unik dengan mengusung tema gelora Jakarta sebagai simbolisasi dari semangat untuk terus maju dan berkembang. Artistiknya dibuat dengan detail desain cincin GRM pada bagian luar gelagar JPO sehingga tampak menarik baik dari bagian dalam maupun luar JPO. Selain itu juga dilengkapi lampu artistik yang dapat menghasilkan beberapa kombinasi warna yang dapat berubah-ubah sehingga dapat mempercantik JPO pada malam hari.
Gubernur Anies menilai tempat tersebut sudah menjadi salah satu rujukan untuk pembuatan foto-foto urban di DKI Jakarta. “Karena itu kita berharap ini menjadi babak baru bagi penataan kota di Jakarta. Bahwa bukan saja fungsinya yang bisa memenuhi kebutuhan warga, tetapi artistiknya bisa membawa suasana baru, suasana keindahan,” tambah gubernur yang diusung PKS ini.
Lebih lanjut, ketiga JPO ini juga terintegrasi dengan halte Transjakarta, sehingga pelican crossing yang sebelumnya digunakan sebagai alat penyebrangan langsung dibongkar. Selain itu, Gubernur Anies juga tetap konsisten dengan menjamin bahwa ketiga JPO sangat ramah terhadap penyandang disabilitas, wanita hamil, lansia, dan Ibu membawa anak. Sehingga mereka dapat menggunakannya tanpa kesulitan yang berarti. “JPO ini dirancang agar ramah disabilitas sehingga kota ini menjadi contoh kesetaraan bagi semua dalam setiap aspek, termasuk infrastruktur perkotaannya,” jelas Gubernur Anies.
Sementara itu Kadis Bina Marga Hari Nugroho menjelaskan total anggaran KLB yang digunakan untuk membuat ketiga JPO tersebut berkisar 53 Miliar Rupiah. Ketiga JPO ini akan dilengkapi CCTV yang beroperasi 24 jam dan fasilitas lift dimana akan beroperasi pada Mei 2019.
Selain artistik JPO ini juga memenuhi kaidah pembangunan struktur yang kokoh karena memiliki struktur baja, lantai dan railling menggunakan material biowood GRM (Green Resource Material), atap solid polycarbonate anti UV, warna transparan, cincin arsitektural sandwich panel (Poly Isocyanurate Rigid form berlapis aluminium), lampu LED (Light Emitting Diode) dan strip RGB (Red, Green, Blue).