Jakarta- Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta Barat,kini sedikit demi sedikit tampak mulai terlihat surut,Jumat 31/1.
Meski terlihat surut, tampaknya tidak membuat warga harus merasakan lega hati.
Mereka menganggap bahwa banjir itu kemungkinan bisa datang kembali lagi apabila turun hujan, dan disebabkan dari kurangnya pengawasan dalam pemeliharaan saluran air dan kali dari instansi terkait.
“Ya kalau saluran saluran saluran air dan kali masih banyak lumpur maupun sejumlah Kali yang lamban dalam pengerukan maupun pemeliharaan. Seperti diwilayah Prepedan Kamal, Tegal Alur, dan Jelambar Baru Grogol Petamburan, ya kemungkinan besar genangan itu bisa terjadi lagi,”cetus Herri menanggapi soal banjir di Jakarta Barat,Jumat 31/1.
Meski banjir sudah mulai terlihat surut disejumlah wilayah Jakarta Barat, tampaknya hal itu tidak membuat sebagian warga merasakan lega hati dalam menyikapi persoalan banjir yang sering terjadi diwilayah mereka.
“Ya walau lingkungan kita banjir mulai surut, tapi kita masih merasa khawatir dengan persoalan banjir ini.Ya kalau soal banjir sih, pastinya ini belum selesai untuk diantisipasi oleh instansinya ya, masalahnya kalau hujan turun disini sudah pasti terjadi banjir terus, “kata Herri warga Tegal Alur,Jumat 31/1.
Banjir yang melanda wilayah Jakarta Barat, diantaranya Tegal Alur, Kamal Kalideres, Rawa Buaya, Cengkareng Barat, Duri Kosambi Cengkareng, Rabu 28/1, membuat berbagai kalangan baik warga masyarakat, maupun
Anggota legislator PKS, ikut angkat bicara.
Menurut Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Barat, merupakan kegagalan dari PLT Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Jakarta Ika Agustin dan Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari dalam pengawasan dan perawatan serta dalam menanggapi soal aspirasi warga masalah saluran saluran air maupun kali yang ada diwilayah Jakarta Barat.
“Persolan Banjir yang kerap terjadi pada sejumlah wilayah Jakarta Barat itu, kami menilai PLT Kepala Dinas SDA maupun Kasudin SDA Jakarta Barat gagal dalam mengantisipasi persoalan banjir.Jadi, kami minta pada Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyadi agar dapat mengevaluasi PLT Kepala Dinas SDA, Ika Agustin dan Kasudin SDA Jakarta Barat, Purwanti,”kata Inad Luciawati dalam pesan singkatnya, Jumat 31/1.
Inad menambahkan , seharusnya Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan Kepala Suku Dinas Jakarta Barat, jauh hari sudah mempersiapkan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap sejumlah saluran air dan kali.
“Seharusnya jauh jauh hari sebelum musim hujan, Kadis SDA dan Sudin SDA, sudah melakukan pengerukan kali atau sungai dan saluran saluran air di seluruh wilayah Jakarta Barat, dan juga dalam rangka meningkatkan kapasitas untuk menampung air. Debit atau volume air hujan yang tinggi bukan kali ini saja, di Tahun 2020 juga hujan turun dengan intensitas tinggi, seperti kemarin juga sudah terjadi. Seperti kapasitas pompa yg tersedia apakah sudah memadai ? Nah ini seharusnya persoalan pembenahan dalam antisipasi banjir ini sudah disiapkan, apalagi dalam menghadapi musim penghujan ,” ujarnya.
Di jelaskan Inad, banjir yang terjadi diwilayah Jakarta Barat, dampak sungai meluap karena kali banyak endapan lumpur yang belum dikeruk, serta sejumlah saluran saluran penghubung dan saluran lingkungan yang kurang perawatan.
“Jadi, selama 5 tahun dari 2020 sampai 2025, apa yang dilakukan oleh Dinas SDA maupun Sudin SDA Jakarta Barat, ya kami menilai itu lamban, dan ini perlu di evaluasi supaya kedepannya bisa lebih baik kinerjanya untuk mengantisipasi persoalan banjir, “ujarnya.(Leman)
Sumber : https://jurnalisinvestigasinews.com/