Jakarta – Jakarta kembali menghadapi ancaman serius dengan terjadinya empat insiden kebakaran dalam satu hari pada Selasa (21/1). Kebakaran tersebut terjadi di Kemayoran, Panin Bank Senayan, Mall Grand Indonesia (GI) dan Mangga Besar. Peristiwa ini memperpanjang catatan kebakaran di Jakarta, yang pada tahun 2024 tercatat sebanyak 1.888 kasus, turun 12,8% dari tahun sebelumnya (2023) yang mencapai 2.286 kasus. Namun, angka ini tetap menjadi yang tertinggi di Indonesia dan membutuhkan perhatian khusus.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, Ade Suherman, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan menegaskan pentingnya langkah preventif yang lebih optimal dari pemerintah dan masyarakat. Ia juga memberikan apresiasi atas respons cepat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), yang mampu tiba di lokasi kebakaran di Kemayoran dan Panin Bank dalam waktu kurang dari 15 menit.
Lebih lanjut Ade Suherman mengusulkan tiga langkah utama untuk mencegah kebakaran. Pertama, edukasi masif masyarakat melalui kampanye terstruktur tentang bahaya korsleting listrik, penggunaan tabung gas yang aman, dan tindakan preventif lainnya.
“Kolaborasi dengan masyarakat harus terus ditingkatkan, termasuk penguatan program seperti Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) yang dibentuk berdasarkan Pergub No. 42 Tahun 2023,” ucapnya, Rabu (23/1/2025).
Kedua, masih menurut Ade, Peningkatan Infrastruktur Pemadam Kebakaran. Penambahan titik hydrant seiring dengan pembangunan jaringan pipa SPAM oleh PAM Jaya untuk mempermudah akses air di kawasan rawan kebakaran.
Selain itu, modernisasi armada pemadam kebakaran dan penambahan pos di kelurahan yang belum terjangkau harus menjadi prioritas.
“Saat ini, DKI Jakarta memiliki 170 pos pemadam kebakaran dari 267 kelurahan,” papar Ade yang juga Sekretaris BPW Banjabar DPP PKS.
Yang Ketiga, pengawasan kawasan rawan kebakaran. Pengawasan intensif di kawasan padat penduduk, bangunan tua, dan lokasi berisiko tinggi. Dinas terkait, seperti Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) serta Dinas PPKUKM, perlu bersinergi untuk memastikan standar keamanan bangunan dan fasilitas usaha.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan edukasi, infrastruktur yang memadai, serta pengawasan yang ketat, kita bisa mencegah kebakaran lebih efektif. Sosialisasi Pergub No. 42 Tahun 2023 tentang peran masyarakat dalam pencegahan kebakaran perlu dimaksimalkan, agar masyarakat lebih berdaya,” tegas Ade.
Ia juga meminta masyarakat untuk memaksimalkan program Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dengan memastikan setiap RT memiliki dua unit APAR yang aktif sesuai regulasi.
“Kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak adalah kunci untuk menciptakan Jakarta yang aman dari kebakaran. Kita semua harus berkomitmen untuk mewujudkan Jakarta yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya,” pungkas Ade Suherman.