Dihadapan 100 Pendekar, Presiden Ahmad Syaikhu Ceritakan Perjuangan PKS   

by Humas PKS Jakarta

Jakarta – Dihadapan 100 orang Pendekar Jakarta, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu ceritakan perjuangan-perjuangan anggotanya di parlemen pusat, hal ini disampaikannya saat membuka acara Forum Silaturahim Pendekar Jakarta (FSPJ) yang diadakan Bidang Seni dan Budaya DPW PKS DKI Jakarta, Ahad (30/1/2022) di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur yang juga merupakan turut serta meramaikan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS Tahun 2022 di Jakarta.

“Kalau pendekar ini pakai jurus dan fisik, kalau di parlemen kebanyakan pemikiran. Kita berkomunikasi dengan partai lain, diskusi, tapi tidak sampai juga, ujung-ujungnya yang berdampak buruk dipaksakan dan PKS menolak kebijakan-kebijakan itu,” kata Syaikhu mengawali cerita.

Contohnya, lanjut Syaikhu, tentang dahulu ada pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila, dan PKS menolak, PKS hanya menyepakati Pancasila yang hari ini ada, kemudian muncul ide kembali ke pemikiran-pemikiran awal, yang menjadikan Pancasila diperas menjadi Trisila, yang dalam penerapannya akan membuat bingung.

“Janganlah mengurai kembali kesepakatan yang sudah utuh oleh founding fathers kita, karena kalau diurai terus, tidak pernah selesai, dan kapan jadinya kita membangun anak-anak bangsa ini kedepan,” tegas Syaikhu yang kemudian melantunkan ayat Al Quran.

 

“Walaa takunu kallati naqadhat ghazlaha min ba’di quwatin ankatsa. Yang berarti, dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali,” Syaikhu melantunkan.

Belum lagi masalah-masalah lain, salah satunya di UU Cipta Kerja yang merugikan para pekerja.

Juga banyak juga yang berdampak di dalam lingkungan hidup. Beberapa waktu lalu Syaikhu bertemu dengan Babeh Idin, dirinya bercerita, saat ini masih ada konservasi 30% yang tidak boleh ada yang bangun di aliran sungai, di UU Citapker konservasi dihilangkan, banjir akan bertambah besar jika dihilangkan, tidak ada wilayah resapan air.

“PKS menolak, justru ini yang akan menyelamatkan masyarakat dari musibah yang lebih besar lagi terhadap lingkungan hidup kita,” tegas Syaikhu yang juga anggota DPR RI.

Syaikhu menambahkan, termasuk PKS menolak RUU Ibu Kota Negara (IKN) baru, karena momentumnya tidak pas, hutang Rp 6700 Triliun ditambah lagi kalau pindah Indonesia punya beban Rp 460 Triliun untuk pembangunan gedung-gedung di ibu kota baru.

“Dalam situasi pandemi covid-19 banyak masyarakat terdampak. Bangkitkan dulu ekonominya, berdayakan masyarakat yang tedampak, baru setelah mapan, kalau mau pindah langsung disepakati bersama dan saat ini terbayang pembangunan yang mangkrak,” tandasnya.

Diketahui, acara yang digelar mulai setelah shalat zuhur ini dihadiri Penasehat FSPJ Muhammad Ridwan, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin, Ketua Bidang Seni dan Budaya PKS DKI Jakarta Ahmad Marzuki, Koordinator Panitia Tarman Surya, Tujuh Orang Guru Besar Silat dari berbagai perguruan silat di Jakarta diantaranya Babeh Zakaria Abdurrahim sebagai Pesilat Tertua Dunia yang berusia 93 tahun, Babeh Rukmiadi, Babeh Tubagus Bambang, Babeh Abdul Rasyid, Ayah Syukur, Babeh Sudirman Yan dan Babeh Cacang, hadir pula sekitar 100 orang guru silat senior lainnya. Acara kali ini juga mengambil tema, ‘Mengokohkan Keindonesiaan Menguatkan Persaudaraan’ dan menyerahkan secara simbolis Kartu Tanda Anggota (KTA) PKS ke beberapa perwakilan guru silat yang hadir.

Related Posts