Bangun Bangsa Bersama-sama, Mantapkan 4 Konsensus Nasional

by Humas PKS Jakarta

Jakarta (2/11) – Selama ini banyak persepsi bahwa Ketahanan Nasional adalah Pertahanan Keamanan saja, di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) RI para peserta mendapatkan penjelasan secara utuh Ketahanan Nasional, tentang  cara pandang terhadap adanya dinamisasi yang begitu luas ketika membangun negeri ini, memahami kewaspadaan nasional dan wawasan nusantara. Hal ini disampaikan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Tubagus Arif sesaat setelah selesai mengikuti program delapan hari di Lemhannas RI, Jakarta, Selasa (2/11).

Lebih lanjut Tubagus Arif yang juga Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta menambahkan, mengikuti pelatihan Lemhannas  tentunya diharapkan juga adanya peningkatan pemahaman dan wawasan berbangsa dan bertanah air, “Dengan sebuah konsensus yang telah disepakati founding fathers bangsa ini, bagaimana kita memahami dengan sangat baik pondasi-pondasi negeri ini yang terdapat dalam konsensus tersebut yang terdiri dari empat hal, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945,” sebut Tubagus.

Bagi PKS, masih menurut Tubagus kegiatan ini sangat bermanfaat, peserta dapat memahami bahwa dalam membangun bangsa ini tidak bisa hanya atas nama individu atau kelompok saja. Bangsa ini dari sabang sampai merauke dengan berbagai suku dan Bahasa dibingkai dengan ikatan yang kuat yaitu NKRI. “Bagi kita ini merupakan sebuah keberkahan karena spesifikasi manusia yang ada di Indonesia beragam, dari berbagai suku dan Bahasa dilebur menjadi satu menjadi Indonesia dan ketika kita berada di Indonesia maka kita berkewajiban menjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini,” jelasnya mantap.

Negeri ini dari Sabang sampai Merauke  memiliki sumber daya alam yang luar biasa, sumber daya laut juga energinya. Sejak tahun 1967 ada konvensi untuk memanfaatkan sumber daya alam dan itu dikelola oleh asing dan itulah kesepakatan berupa MoU yang terjadi di tahun 70-an untuk memberikan wilayah-wilayah tertentu. Misalnya Freeport di timika, kemudian Mahakam di Kalimantandengan batubara dan minyaknya, timah di Bangka Belitung dan lainnya, “Di dalam pengelolaannya sudah hampir dikuasai berbagai macam negara, dari Amerika, Perancis, Inggris dan yang lain, sehingga ini menjadi bancakan negara lain, ini yang sudah harus di kembalikan ke tanah air dalam pengelolaan dan penguasaannya,” ungkapnya tegas.

Dari Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta sendiri mengirimkan tiga orang dalam kursus singkat Lemhannas gelombang ke 2 ini, diantaranya Tubagus Arif, Nasrullah dan Abdurrahman Suhaimi. Sebelumnya angkatan pertama dari Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta mengirimkan Ahmad Zairofi, “Program ini adalah menjadi program yang simultan dan akan diadakan berkelanjutan,” pungkasnya.

Para pengisi dan pengajar  di Lemhannas merupakan perwira tinggi aktif dari TNI dan Polri, Dosen di beberapa universitas negeri ternama, para pakar, serta sejarawan. Selain materi pendidikan tentang ketahanan nasional para peserta juga mengikuti outbound di markas KKO TNI AL Marinir Cilandak, Jakarta Selatan untuk meningkatkan kebersamaan.

Peserta yang mengikuti pendidikan di Lemhannas ada semacam komitmen untuk menyampaikan kepada konstituen mengenai ketahanan nasional karena ketahanan nasional merupakan hal yang harus dipahami seluruh warga Negara termasuk wakil rakyat yang berasal dari PKS. Karena, tentunya akan menjadi pijakan dalam berinteraksi dengan warga masyarakat termasuk juga merasakan bahwa masalah yang ada di Indonesia ini merupakan masalah bersama dan keberhasilan negara ini juga keberhasilan bersama.

Related Posts