PKS JAKARTA – Presiden PKS Anis Matta mengatakan bahwa seberat apapun masalah yang sedang menimpa kita, namun tidak pernah ada masalah yang bisa disebut sebagai kiamat. Hal ini diungkapkan Anis Matta dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam di Stasiun TV One, Kamis (29/8) malam.
” Saya sering keliling Indonesia. orang tua saya adalah perantau jadi saya suka naik kapal laut dan naik pesawat. Saya pernah merasakan badai di laut dan di uadara. Mungkin yang paling berat adalah badai di laut karena tiga hari berturut-turut kita terapung-apung diatas kapal. Saya selalu ingat pesan Pilot kalau ada badai atau turbulensi fasten seat belt,” ujar Anis.
Tapi kata Anis dia tidak pernah ingat baik kapal laut maupun kapal udara berhenti berjalan waktu ada badai. Dia akan terus bergerak sama juga seperti langit, tidak ada dalam seluruh perjalanan itu adalah badai. Ada badai, habis itu datar, habis itu badai lagi dan datar lagi dan seterusnya.
” Tapi semua harus dilalui. Untuk menjadi sebuah partai besar PKS juga melalui semua bentuk cobaan. Dan saya kira cobaan ini menempa kami untuk belajar apakah kita bisa eksis dalam situasi yang paling sulit. Ada pepatah Arab yang mengatakan, pukulan yang tidak membuatmu mati akan membuatmu kuat,” katanya.
Ketika ditanya mengenai apakah ada perubahan dari target PKS setelah adanya badai, Anis mengatakan target PKS tetap, insya Allah walaupun pencapaiannya saya kira lebih susah.
” Target tidak berubah tetapi situasi untuk mencapai target tersebut jauh lebih berat sebelum adanya kasus ini, tapi kami tetap berkomitmen untuk mencapai target ini,” lanjut Anis.
Menurut Anis begitu dirinya menjadi Presiden PKS hal pertama yang dilakukan adalah selamatkan yang bisa diselamatkan.
” Saya menyelamatkan dua hal, pertama Pilkada Jawa Barat dan yang kedua Pilkada Sumatra Utara. Dan, alhamdulillah kita punya basis yang kuat disini. Dan saya anggap kemenangan PKS di Jawa Barat dan Sumatra Utara ini sebagai bukti bahwa kepercayaan publik tidak hilang sama sekali terhadap PKS,” katanya.
Anis menagatakan publik bisa menilai bahwa satu orang dalam sebuah partai bisa saja bersalah tapi orang tidak langtas menghukum partai tersebut. Publik bisa menghukum orang tapi tidak menghukum partai.
” Nah, saya melihat bahwa kepercayaan publik tidak hilang. Tapi memang diperlukan lagi langkah selanjutnya. Jadi kalau saya bisa mengatakan bahwa saya melakukan konsolidasi yang terus-menerus didalam. Saya mengunjungi 2/3 DPW dalam waktu 4-5 bulan pertama saat saya jadi Presiden untuk mempertahanakan kepercayaan publik dalam Pemilukada ini. Dan saya kira damage control-nya dan konsoliadasinya relatif selesai. Sekarang saya punya pekerjaan lain. Kalau pekerjaan dalam rumah tangga ini sudah selesai, sekarang pekerjaan kita diluar,” ungkap Anis.
Ketika ditanya apakah akan mencalonkan diri sebagai Presiden, Anis mengatakan bahwa dirinya saat sekarang ini hanya berfikir bagaimana caranya memenangkan PKS ditengah badai yang menerpa.
” Kepala saya cuma penuh satu pertanyaan bagaimana menegakan benang basah, saya hanya mengantarkan PKS agar menang, fokus saya bagaimana partai ini bisa mencapai targetnya,” katanya. [dm/pksnongsa.org]
Note: Berita ini dimuat sesaat setelah menyaksikan Program AKI Malam di TV One