Jakarta – Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin merespon pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menindak tegas kaum intoleran di Tanah Air apabila dirinya menjadi presiden.
Suhud mengatakan, pernyataan Anies soal intoleransi sangat relevan dengan situasi masyarakat Indonesia saat ini yang menurutnya masih terbelah akibat tidak terbuka atas perbedaan.
“Pernyataan Pak Anies sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dimana saat ini di masyarakat kita terjadi pembelahan akibat berkembangnya sikap intoleransi terhadap perbedaan,” kata Suhud kepada Populis.id, Rabu (11/5/2022).
Suhud menambahkan, sikap intoleransi yang berkembang itu ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok yang kerap mengaku paling nasionalis dan merasa paling mengerti soal kebangsaan.
Kata dia, biasanya kelompok semacam itu gemar mencap kelompok lain yang berbeda pandangan dengan sebutan yang buruk.
“Adanya kelompok yang merasa paling Pancasilais dan paling nasionalis dan dengan mudah melabeli kelompok yang berbeda dengan sebutan negatif,” katanya.
Menurut Suhud, pelaku intoleransi ini sudah meluas kepada siapa saja tanpa memandang latar belakang. Ia kemudian mengkaitkannya dengan kasus Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof. Budi Santosa Purwokartiko yang saat ini terseret kasus usai menyebut penutup kepala sebagai ciri khas manusia gurun.
“Yang mengkhawatirkan sikap intoleran ini telah menyerang simbol-simbol agama, seperti jilbab, sebagaimana dilakukan oleh oknum rektor sebuah perguruan tinggi. Ke depan hal seperti ini harus dicegah karena dapat mengancam persatuan bangsa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sebuah video lawas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyedot perhatian publik setelah cuplikan video itu diunggah ulang pengguna twitter @Tukangrosok_.
Dalam tayangan video itu, Anies Baswedan tampak sedang berpidato panjang lebar berbicara mengenai kelompok intoleran. Dia mengatakan kelompok ini kerap menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
“Manusia yang intoleran, manusia yang memilih kekerasan, akan selalu ada. Pilihan kita adalah mendiamkan mereka atau menindak mereka,” kata Anies Baswedan.
Menurut Anies kelompok intoleran ini sangat berbahaya, sehingga dirinya tidak akan memberi ampun jika dirinya menjadi Presiden RI. Dia menegaskan kelompok intoleran dan radikal tak patut diberi ruang.
“Jika saya presiden, saya akan menindak dengan amat tegas, amat keras!” tegasnya.
Sumber: populis.id