Agar Tak Terjadi Kekerasan, Sikap Bijak Guru dan Wali Murid Perlu Dikembangkan

by Humas PKS Jakarta

Jakarta (12/8) – Tindak kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru SMK di Makassar yang berlanjut kepada penganiayaan guru oleh wali murid memang memprihatinkan dunia pendidikan. Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Sosial (Kesra) DPP PKS Naharus Surur menilai bahwa perlu adanya sikap bijaksana antara kedua belah pihak yakni sekolah dan orangtua murid.

“Perlu adanya sikap bijak dari kedua belah pihak dan terus dikembangkan. Kasus yang terjadi di Makassar sebenarnya karena kesalahpahaman. Dan kesalahpahaman itu muncul karena tidak efektifnya komunikasi antara pihak orangtua dengan pihak sekolah.  Insiden tersebut tidak akan terjadi jika terbangun komunikasi yang efektif dari kedua belah pihak,” tutur Naharus di Jakarta, Jumat (12/8).

Orangtua, kata dia, seharusnya melakukan konfirmasi atau cross check kepada pihak sekolah ketika mendapatkan informasi atau pengaduan dari anaknya.

“Tidak serta merta percaya begitu saja, terlebih lagi disertai dengan emosi yang tidak terkendali yang menimbulkan dorongan untuk melakukan tindakan yang justru merusak mentalitas anaknya sendiri. Bersama sang anak melakukan tindakan kriminal, penganiayaan terhadap gurunya sendiri yang seharusnya ia hormati,” ujar Naharus.

Sebaliknya, lanjut dia, pihak sekolah perlu mengembangkan komunikasi yang efektif, baik dengan siswa maupun orangtuanya. Secara proaktif menghubungi orangtua siswa ketika anaknya melanggar peraturan sekolah.

“Komunikasi efektif yang dibangun tersebut akan memudahkan orangtua utk menerima dan memahami dg baik ktk sekolah hrs melakukan suatu tindakan dengan sebagai konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan oleh sang anak tersebut,” terangnya.

Dengan demikian, kata Naharus, orangtua akan mudah menerima tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah, karena memahami bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendidik anaknya agar menjadi lebih baik di kemudian hari.

“Jika hal itu berjalan, insya Allah kasus seperti yang terjadi di Makassar tidak akan terulang lagi,” pungkas Naharus. (msm)

Related Posts