PKS JAKARTA – Kementerian Pertanian menyatakan akan memperluas lahan untuk memacu produksi kedelai. Perluasan lahan sangat mendesak untuk kedelai karena harganya mulai lebih naik.
Menteri Pertanian, Suswono mengatakan naiknya harga kedelai akibat fluktuasi dolar yang menguat atas rupiah. Kedelai sebagian besar impor. Untuk mengatisipasi gejolakharga kedelai dengan perluasan lahan di dalam negeri untuk produktifitas kedelai dalam negeri.
“Kita ingin menambah luas lahan tanam kedelai untuk memacu produktifitas,” ujar Suswono saat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (5/9/2013).
Dari lahan yang ada, lanjut Suswono, produksi kedelai baru mampu memasok kedelai ke pengrajin tempe dan tahu sebanyak 30%. Sisanya 70% melalui importasi. Importasi kedelai mayoritas berasal dari Amerika Serikat.
Namun Suswono mengatakan biarpun luas tanam kedelai ditambah, hal terpenting untuk menggairahkan petani kedelai adalah dengan harga yang menarik. Kalau harga menarik petani akan bergairah menanam kedelai.
“Saya jelaskan pemicunya harga, karena dibuka impor harga jauh lebih murah. Tanaman apa yang memungkinan dengan harga Rp8000 menarik ada gairah. Dengan harga tersebut pastinya petani senang,” jelas Suswono.
Kebutuhan kedelai nasional sebanyak 2,5 juta-2,7 juta. Pasokan nasional baru 30% dan sisanya impor. Fluktuasi kurs yang membuat harga kedelai dalam negeri naik. (inilah.com)