Sosok Ayah, Sebagai Pendidik Utama Di Keluarga

by Humas PKS Jakarta

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur balig) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata: “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”. (QS 37:102).

“Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya”. (QS 2:133).

“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya” (QS: 31:13)

Kisah di atas menegaskan bahwa tokoh Ayah sebagai pendidik utama dalam keluarga begitu kental dipaparkan dalam al qur’an, ini menandakan keberadaan Ayah sebagai sosok penokohan yang melahirkan pribadi yang Qur’ani.

Dangan kata lain pesan ini pula menguatkan bahwa orang tua, terutama ayah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keteladanan dalam pembentukan keimanan, akhlak dan karakter anak. Tanggung jawab ini menjadi lengkap dengan pengasuhan Ibu yang juga sama pentingnya dalam pendidikan keluarga.

Hari ini tepatnya Sabtu 12 November 2022 menjadi momentum bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menguatkan kembali peran ayah dalam keluarga, dengan mengusung tema “Ayah Hebat, Akrab Dengan Anak” , sebuah tema yang mengandung seruan bagi para Ayah untuk membangun hubungan kedekatan dengan anak-anaknya. Hal ini seperti yang disampaikan pula dalam al qur’an Surah Luqman ayat 31,

“Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur.”

Dalam dialog Luqman dan anaknya ini menggambarkan bagaimana hubungan Luqman dan anaknya begitu akrab. Ketika hubungan kedekatan Ayah dan anak dilakukan maka disitulah terjadi sebuah proses pembelajaran yang memiliki muatan ketauhidan, akhlaq dan nilai-nilai karakter yang menjadi landasan pembentukan kepribadian seorang anak.

Tak heran perhatian Al qur’an begitu besar dengan menyebutkan ada 14 ayat yang menguraikan tentang kedekatan dan interaksi ayah dan anak jauh lebih banyak daripada ayat-ayat yang menguraikan interaksi antara ibu dengan anaknya.

Bersamaan dengan momen ini PKS sebagai partai yang peduli dengan peran ayah dalam keluarga dan penokohan fungsionaris terkait isu keayahan dan ketahanan keluarga mengokohkan eksistensi RKI sebagai pusat layanan keluarga berbasis siap mengedukasi dengan program-program parenting atau pengasuhan dan pendidikan keluarga.

Diharapkan melalui program-program semacam ini akan terbangun ketahanan keluarga yang kelak mampu melahirkan generasi dan tokoh calon pemimpin bangsa yang beketuhanan dan memiliki karakter mulia.

Selamat Hari Ayah, 12 November 2022

PKS bergerak menuju kemenangan 2024

Jakarta, 12 November 2022

Bunbun Wiet/ Reli PKS Jakarta

-Ilustrasi by PKS Foto-

Related Posts