Dalam rangka mengurangi kesenjangan dan ketimpangan di wilayah DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginisiasi kegiatan pelaksanaan buka puasa bersama di bulan Ramadan, khususnya dengan warga kurang mampu yang berlokasi di 223 Rukun Warga (RW) di Jakarta, yang termasuk dalam kategori warga kumuh miskin dan kumuh padat. Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan elemen masyarakat seperti lembaga-lembaga kemanusiaan, yakni Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Dompet Dhuafa.
“Salah satu masalah terbesar di Jakarta adalah masalah ketimpangan. (Salah satu) ketimpangan itu ada restoran yang (penuh pesanan) 30 hari (Ramadan) dan ada masyarakat yang kekurangan untuk berbuka puasa, (juga) ada kampung-kampung yang lengang karena buka puasa yang terbatas,” terang Gubernur Anies.
Sebagai tindak lanjut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta, yakni lima Walikota di Jakarta dan Bupati Kepulauan Seribu, dengan Presiden Direktur Dompet Dhuafa dan Direktur Utama ACT tentang Pelaksanaan Kegiatan Buka Puasa Bersama dengan Masyarakat DKI Jakarta, di Balaikota Jakarta pada Selasa (15/5).
“Kita menyaksikan sebuah peristiwa yang bersejarah baru di dalam upaya membangun Jakarta dengan pendekatan kolaborasi. Kita selalu mendorong agar lebih banyak lagi kegiatan yang dikerjakan bersama-sama antara pemerintah dengan masyarakat. Saya ucapakan terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan ACT yang sudah merespons dengan amat baik keinginan kita untuk menyediakan buka puasa bagi warga Jakarta,” ujar Gubernur Anies.
Objek kerja sama adalah penyediaan konsumsi sebanyak 400 paket per RW dan/atau sesuai jumlah Jemaah di lokasi RW selama bulan Ramadan untuk buka puasa bersama melalui Masjid yang telah disepakati di 223 RW di Jakarta. “Kita tidak ingin ada warga yang merasakan lapar di Ibu Kota, (dan) mulai sekarang (kita) di bulan puasa dengan menyiapkan buka puasa bagi semua. Dan sekarang dimulai dari RW-RW yang masuk kategori padat, masyarakatnya mayoritas miskin dan jumlahnya kira-kira 223 RW,” jelas gubernur yang diusung PKS dan Gerindra itu.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi menyiapkan buka puasa, Gubernur Anies menyampaikan bahwa ACT dan Dompet Dhuafa menjadi wadah penyalurnya. Warga bisa menitipkan lewat rekening khsusus yang dibuat oleh ACT dan Dompet Dhuafa yang kemudian akan disalurkan dalam bentuk paket-paket menu buka puasa untuk warga. Begitu juga dengan dana dari pemerintah. Pengaturannya, para walikota menjadi koordinator dan kemudian ke jajaran RW, RT dan bekerja sama dengan masyarakat luas.
Untuk realisasinya, dilakukan penggalangan dana dalam melaksanakan Buka Puasa Bersama pada Bulan Ramadan 1439 Hijriyah, yang nilainya ditaksir membutuhkan dana sejumlah Rp 35,68 Miliar. Dana ini digunakan untuk pelaksanaan buka puasa bersama di 223 RW selama 20 hari dan setiap harinya membutuhkan 400 paket dengan perkiraan harga Rp 20.000 per paket. Dalam kesempatan ini, turut dilakukan simbolisasi penyerahan dana dari BAZIZ sebanyak Rp 786.000.000 yang berarti masih kekurangan dana sejumlah Rp 34,894 Miliar.
Untuk diketahui, Dompet Dhuafa akan melakukan pelaksanaan kegiatan ini di Jakarta Pusat, Selatan dan Timur, sedangkan di Jakara Barat, Utara dan Kepulauan Seribu akan ditangani oleh ACT. “Untuk Dompet Dhuafa sendiri insyaAllah kita akan memberikan kesempatan buka bersama ini di 112 wilayah, dilaksanakan di wilayah Jakarta Selatan, Pusat, dan Timur. Mekanismenya adalah kami mengadakan dapur umum di beberapa titik yang akan ditentukan dan kami kordinasikan tentunya dan ini melibatkan masyarakat,” Imam Rulyawan, Presdir Dompet Dhuafa.
“Teknisnya nanti dari wilayah (DKI Jakarta) yang tiga wilayah lain jadi amanah buat kami, kami punya masyarakat relawan Indonesia, nanti bisa dikolaborasi lagi dari tingkat Korwil DKI Jakarta, nanti insyaAllah akan ada semacam posko-posko penerimaan bantuan,” tambah Dirut ACT Imam Akbari.