Anis Byarwati: Kekokohan Empat Pilar Menjadi Salah Satu Kekuatan Bangsa

by Humas PKS Jakarta

Jakarta – Adalah kewajiban bagi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat yang menjadi konstituennya. Hal ini terungkap dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang disampaikan langsung anggota MPR RI, Anis Byarwati, Senin (25/11/2019) di Pulogadung, Jakarta Timur.

Anis yang juga doktor Ekonomi Islam, mengawali acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan menjelaskan keangotaan MPR yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD RI, yang dipilih melalui pemilihan umum. “Menjadi tugas setiap anggota MPR sesuai UU No 17 tahun 2014 untuk mensosialisasikan dan memasyarakatkan Empat Pilar MPR RI,” katanya.

Anis yang terpilih dari daerah pemilihan DKI Jakarta I ini menjelaskan, pilar artinya tiang, bangsa ini akan utuh dan kuat, bila pilarnya kuat. Bangunan akan kokoh, bila tiangnya kokoh, dan begitu sebaliknya. Empat pilar ini harus kokoh semuanya, tidak boleh hanya sebagiannya. “Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus menjaga kekokohan dan kekuatan Empat Pilar ini, untuk mewujudkan kekuatan dan kekokohan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai, dalam menghadapi tantangan kebangsaan baik secara internal maupun eksternal,” sambungnya.

Anis memulai dari pilar pertama, yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, yang tidak hanya sekedar dihafal, tapi untuk dilaksanakan dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bila Sila pertama diamalkan, bangsa ini akan menjadi bangsa yang religius, bangsa yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

“Begitu juga dengan Sila yang kedua, ketiga, keempat sampai kelima dari Pancasila, jika diamalkan dengan baik, maka kebaikan itu akan hadir ditengah masyarakat Indonesia, dengan dasar nilai Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dalam Bermusyawarah dan Keadilan,” kata Anis.

Pilar kedua, sebut Anis, adalah Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR. Dalam Pembukaan UUD 1945, bisa dipahami betapa bangsa ini adalah bangsa yang pandai bersyukur, ‘Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya’. Bahwa, kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hadiah dari bangsa manapun, namun perjuangan para pendahulu bangsa dengan Rahmat AllahYang Maha Kuasa. “Sekali lagi, pilar kedua ini, menjelaskan kepada kita pengakuan terhadap eksistensi bangsa Indonesia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa,” terang Anis.

Pada Pilar ketiga, masih menurut Anis, menegaskan bahwa bentuk negara ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang berbentuk Republik, yang dipilih sebagai komitmen bersama para pendiri bangsa, dan ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia serta dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang. “Negara Kesatuan yang hanya mempunyai satu pusat pemerintahan yang mengatur seluruh daerah, tidak ada negara dalam negara, hanya satu kepala negara, satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara,” tegas Anis.

Anis menambahkan, pada Pilar keempat, Bhinneka Tunggal Ika, sebagai Semboyan Negara Indonesia, berbeda-beda tetapi satu jua, hal ini dinilai relevan dengan keperluan strategis bangsa Indonesia, yang memiliki makna, “Walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, budaya, adat, bahasa, dan lain sebagainya, namun tetap satu kesatuan sebangsa dan setanah air,” tandasnya.

Diketahui, acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini dihadiri peserta dari berbagai elemen masyarakat antara lain, Forum Silaturahmi Majelis Ta’lim, Ibu-Ibu PKK, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia, para penggiat Ketahanan Keluarga, serta Tokoh Masyarakat sekecamatan Pulo Gadung yang berjumlah 160 orang.

Related Posts